
Hai Kawan,
Sebagai Kota Batik, tak salah jika di Pekalongan juga terdapat Museum Batik. Museum ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 Juli 2006, bersamaan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional yang ke-59.
Museum Batik Pekalongan sebenarnya sudah ada sejak tahun 1972. Awalnya menempati Gedung Bintang Merdeka dan hanya memamerkan 60 koleksi Batik saja. Pada tahun 1990 dipindahkan ke kawasan perkantoran baru Pemkot Pekalongan sebelum menempati bangunan yang sekarang di Jalan Jatayu No.3, Pekalongan Utara.
Sebagai penikmat bangunan tua, mengunjungi Gedung Museum Batik Pekalongan jadi kesenangan tersendiri buat saya. Gedung seluas 2.500 m2 ini dibangun pada tahun 1906 dengan fungsi awal sebagai kantor administrasi keuangan pabrik gula yang berada di sekitar area karisidenan Pekalongan. Kemudian beralih fungsi sebagai Balai Kota, Kantor Walikota, hingga komplek perkantoran Pemerintah Kota, hingga akhirnya menjadi Museum Batik Pekalongan.
Setelah membayar tiket masuk Rp5,000 untuk dewasa (Rp2,000 untuk anak-anak dan pelajar, Rp10,000 untuk wisataman mancanegara), saya diantar masuk ke ruangan pertama. Tidak sendiri, karena ada pemandu yang siap menjelaskan. Ada tiga ruangan yang digunakan untuk memamerkan koleksi. Ruangan-ruangan ini berada di setiap sisi taman tengah yang menjadi pusat bangunan Museum Batik.



- Ruang Pamer 1 berisi berbagai alat dan bahan untuk membatik, seperti canting, lilin, dan berbagai pewarna alami. Ruangan ini juga memamerkan koleksi Batik dari pesisir Jawa.
- Ruang Pamer 2 berisi koleksi Batik sumbangan dari beberapa pejabat pemerintahan, termasuk dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
- Ruang Pamer 3 berisi koleksi Batik dari seluruh Nusantara. Jadi favorit saya, karena sebagian besar lantainya masih original, walaupun sudah mulai pecah-pecah, tapi tetap cantik!
- Selain itu ada juga Ruang Audio Visual, Perpustakaan, Ruang Workshop, dan Kedai Batik.
Pastinya seluruh ruangan penuh dengan koleksi Batik. Berbagai motif dengan masing-masing cerita dibaliknya jadi suguhan. Tidak hanya membaca keterangan yang ada pada setiap Batik, pemandu yang mengantarkan pun dengan lugas menambahkan informasi, jadi tidak bakal bosan berkelilingnya.
Kalau mau datang beramai-ramai dan juga sekalian belajar membatik, jangan lupa buat janji dulu ya. Agar petugas museum, bisa mempersiapkan segala keperluannya.
Selamat menjelajah!
Kisah & foto oleh @fannygumay untuk kawanjelajah
#ayo_jelajahindonesia